You are here
Candi Sewu

Hanya tumpukan batu dari kompleks Candi Prambanan yang megah di Jawa Tengah, terdapat Candi Sewu, sebuah candi Buddha yang memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang sangat penting. Meskipun namanya berarti "Seribu Candi", Candi Sewu sebenarnya terdiri dari sebuah candi utama yang dikelilingi oleh 249 candi perwara atau candi pembantu yang lebih kecil, menciptakan struktur megah yang menyerupai mandala.
Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 Masehi, merupakan candi Buddha terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Borobudur. Pembangunannya berasal dari era Dinasti Syailendra, dinasti yang sama yang membangun Borobudur, dan keberadaannya yang begitu dekat dengan kompleks Hindu Prambanan merupakan bukti koeksistensi harmonis antara agama Hindu dan Buddha di Jawa kuno.
Candi utama berbentuk persegi dengan lima pintu masuk, satu di setiap sisi dan satu di tengah, serta dihiasi dengan ukiran relief yang rumit. Desainnya merupakan perpaduan gaya arsitektur dari Dinasti Syailendra, yang menampilkan tingkat seni dan teknik yang canggih. Di sekelilingnya terdapat deretan candi-candi kecil, masing-masing berisi arca Dhyani Buddha. Meskipun rusak parah akibat gempa bumi selama berabad-abad, upaya restorasi yang signifikan telah mengembalikan sebagian besar Candi Sewu ke kejayaannya. Pengunjung dapat menjelajahi kompleks candi yang luas, mengagumi skala reruntuhan dan ukiran detail yang masih bertahan. Suasana tenteram dan kedalaman sejarah Candi Sewu menawarkan pengalaman damai dan mendalam, menjadikannya tempat persinggahan wajib bagi siapa pun yang menjelajahi kawasan Prambanan.
Mengunjungi Candi Sewu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekayaan budaya keagamaan yang pernah menjadi ciri khas Jawa kuno, menawarkan alternatif yang indah dan lebih tenang dibandingkan dengan candi-candi Hindu di sekitarnya yang lebih terkenal.
Copyright © 2025,